Profil Desa Kedungbanteng
Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungbanteng mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Kedungbanteng, pusat pemerintahan Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas. Sebagai jantung layanan publik, ekonomi, dan sosial, desa ini menopang 13 desa lain dengan fasilitas vital seperti kantor camat, puskesmas, dan pasar tradisional.
-
Pusat Pemerintahan Terpadu
Desa Kedungbanteng merupakan ibu kota Kecamatan Kedungbanteng, menjadi lokasi kantor camat, Puskesmas, Koramil, dan KUA, menjadikannya pusat layanan administrasi dan publik bagi seluruh wilayah kecamatan.
-
Jantung Perekonomian Lokal
Kehadiran Pasar Kedungbanteng menjadikan desa ini sebagai hub ekonomi vital, tempat perputaran barang dan jasa yang menopang kehidupan masyarakat dari desa-desa sekitar.
-
Akar Sejarah dari Legenda Lokal
Nama desa berasal dari cerita rakyat (folklore) tentang "Kedung" (kolam dalam) dan "Banteng" gaib, sebuah legenda yang mengakar dalam identitas budaya masyarakat setempat.

Berperan sebagai pusat syaraf bagi 13 desa di sekitarnya, Desa Kedungbanteng memegang status krusial sebagai ibu kota Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas. Lebih dari sekadar sebuah nama di peta, desa ini merupakan episentrum kegiatan pemerintahan, layanan kesehatan, pendidikan dan denyut nadi ekonomi lokal. Dengan infrastruktur publik yang lengkap dan lokasi yang strategis, Desa Kedungbanteng menjadi penopang utama bagi dinamika kehidupan lebih dari 65.000 jiwa di seluruh wilayah kecamatan.
Geografi dan Pusat Pemerintahan
Desa Kedungbanteng secara geografis terletak di jantung Kecamatan Kedungbanteng, sebuah posisi yang menjadikannya lokasi ideal sebagai pusat administrasi. Wilayah desa ini menggunakan kode pos 53152 dengan Kode Wilayah Administrasi dari Kementerian Dalam Negeri 33.02.23.2003. Sebagai pusat pemerintahan, desa ini menjadi tuan rumah bagi kompleks perkantoran vital.
Di sinilah Kantor Camat Kedungbanteng berdiri, berfungsi sebagai koordinator utama bagi seluruh desa di bawahnya. Tidak jauh dari sana, fasilitas publik esensial lainnya juga berlokasi, di antaranya Puskesmas Kedungbanteng I yang menjadi garda terdepan layanan kesehatan primer, Kantor Urusan Agama (KUA) Kedungbanteng, serta markas Komando Rayon Militer (Koramil) 23/Kedungbanteng.
Meskipun data spesifik mengenai luas wilayah dan jumlah penduduk untuk Desa Kedungbanteng sulit dipisahkan dari data agregat kecamatan, perannya sebagai pusat kegiatan tercermin dari data Kecamatan Kedungbanteng secara keseluruhan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, Kecamatan Kedungbanteng memiliki total penduduk sebanyak 65.496 jiwa. Desa Kedungbanteng secara efektif melayani kebutuhan administratif dan sosial dari puluhan ribu warga tersebut, menjadikannya kawasan yang paling dinamis dan ramai di kecamatan.
Sejarah dan Legenda Asal-Usul Nama
Setiap nama membawa cerita, dan nama "Kedungbanteng" berakar dari sebuah legenda yang hidup dan diwariskan di tengah masyarakat. Nama ini tersusun dari dua kata dalam bahasa Jawa: kedung yang berarti kolam sungai yang dalam, dan banteng yang berarti banteng atau kerbau liar.
Menurut cerita rakyat yang populer, pada zaman dahulu kala di wilayah ini terdapat sebuah kedung yang dikenal angker. Konon, kedung tersebut merupakan tempat pemandian seekor banteng gaib yang memiliki kekuatan sakti. Banteng perkasa ini bukanlah hewan biasa, melainkan sosok penjaga wilayah yang dihormati sekaligus ditakuti.
Legenda lain mengaitkan keberadaan banteng tersebut dengan tokoh penyebar agama Islam, Syekh Maulana Maghribi, yang dalam perjalanannya dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk menaklukkan kekuatan gaib yang bersemayam di area tersebut. Kisah heroik penaklukan atau persahabatan dengan banteng gaib inilah yang akhirnya diabadikan menjadi nama Kedungbanteng. Cerita ini bukan hanya memberikan identitas unik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai historis dan spiritual bagi warga desa.
Pemerintahan dan Layanan Publik Terpadu
Sebagai ibu kota kecamatan, fungsi utama Desa Kedungbanteng ialah sebagai pusat layanan publik yang terintegrasi. Keberadaan kantor-kantor pemerintahan di satu lokasi memberikan kemudahan akses yang luar biasa bagi masyarakat dari 13 desa lainnya, mulai dari Keniten di selatan hingga Melung di lereng Gunung Slamet. Warga tidak perlu menempuh perjalanan jauh ke pusat kabupaten di Purwokerto untuk mengurus berbagai keperluan administrasi dasar.
Pemerintah Desa Kedungbanteng, selain menjalankan fungsi administrasi internalnya, juga berperan sebagai fasilitator dan tuan rumah bagi berbagai kegiatan tingkat kecamatan. Sinergi antara pemerintah desa dan pemerintah kecamatan sangat vital dalam menyukseskan program-program pembangunan, mulai dari infrastruktur, kesehatan, hingga pemberdayaan masyarakat.
Keberadaan Puskesmas Kedungbanteng I menjadi pilar utama di sektor kesehatan. Fasilitas ini tidak hanya melayani pengobatan kuratif tetapi juga aktif menjalankan program promotif dan preventif, seperti posyandu, penyuluhan kesehatan, dan vaksinasi, yang jangkauannya mencakup seluruh desa di sekitarnya.
Pusat Perekonomian dan Perdagangan Lokal
Aktivitas ekonomi di Desa Kedungbanteng berpusat di Pasar Kedungbanteng. Pasar tradisional ini merupakan urat nadi perekonomian bagi seluruh kecamatan. Setiap hari pasaran, pasar ini dipenuhi oleh para pedagang dan pembeli dari berbagai penjuru desa. Mereka memperjualbelikan beragam komoditas, mulai dari hasil bumi seperti sayur-mayur, buah-buahan, dan beras, hingga kebutuhan sandang dan barang kelontong.
Pasar Kedungbanteng tidak hanya berfungsi sebagai ruang ekonomi, tetapi juga sebagai ruang sosial. Di sinilah interaksi antarwarga dari berbagai desa terjalin, informasi dari mulut ke mulut menyebar, dan ikatan sosial diperkuat. Keberadaannya menopang ratusan pedagang kecil dan menjadi sumber pemenuhan kebutuhan pokok bagi ribuan keluarga.
Selain pasar, geliat ekonomi juga tampak dari tumbuhnya berbagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sepanjang jalan utama desa. Warung makan, toko kelontong, bengkel, hingga usaha rumahan seperti produksi makanan olahan, contohnya "Tahu Murni Kedungbanteng", turut meramaikan lanskap ekonomi desa. Perkembangan ini menunjukkan bahwa Desa Kedungbanteng juga berfungsi sebagai inkubator bagi wirausaha lokal.
Kehidupan Sosial, Pendidikan, dan Budaya
Sebagai pusat kegiatan, Desa Kedungbanteng memiliki kehidupan sosial yang dinamis. Berbagai jenjang institusi pendidikan tersedia di sini, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), seperti SMK Ma`arif NU 1 Kedungbanteng. Keberadaan sekolah-sekolah ini menjadikan Desa Kedungbanteng sebagai pusat pendidikan bagi anak-anak dari desa tetangga.
Organisasi kemasyarakatan seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, dan kelompok-kelompok keagamaan juga sangat aktif. Mereka seringkali menjadi motor penggerak berbagai kegiatan sosial, perayaan hari besar nasional, hingga festival budaya tingkat kecamatan. Kehidupan yang komunal dan gotong royong masih terasa kental, tercermin dari berbagai aktivitas yang diinisiasi secara swadaya oleh masyarakat.
Dengan demikian, Desa Kedungbanteng berhasil menjalankan perannya sebagai ibu kota kecamatan secara paripurna. Ia bukan hanya pusat administratif yang kaku, melainkan sebuah ruang hidup yang dinamis, tempat layanan publik, denyut ekonomi, dan interaksi sosial bertemu dan bersinergi untuk melayani seluruh masyarakat Kecamatan Kedungbanteng.